Hidup ini adalah perubahan. Semua berubah. Bumi yang kita tempati pun berubah. Waktu juga berubah, ada siang dan ada juga malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti, kadang naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat dihujat. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup. Oleh sebab itu agar tidak terombang ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalam dalam hidup. Salah satu pegangan dan amalan penting yang diberikan agama kita untuk menghadapi kehidupan ini adalah Istiqomah.
Istiqomah adalah kokoh dalam dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya Istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wasalamm berpesan kepada seseorang seperti dalam hadits berikut:
Dari Abu Sufyan bin Abdillah Radhiallahu ‘anhu berkata: Aku telah berkata, “Wahai rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu berkata pada orang lain selain engkau. Nabi menjawab,”Katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqomahlah”. (HR. Muslim).
Orang yang istiqomah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada tantangan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halam, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.
Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-qura’an surat Al Fusilat ayat 30-32 :
“ Sesungguhnya orang-orang yang berkata :”Tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhakan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (Istiqomah):”janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. Kami adalah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat, di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh apa yang kamu minta, sebagai jamuan dari (Allah) yang Maha Pengampun, Maha Penyayang”. (QS. Al Fushilat : 30-32) Amalan istiqomah juga merupakan amalan yang disukai oleh Allah. “Sesungguhnya amal yang paling disukai oleh Allah SWT adalah yang paling dawam (berkesinambungan/istiqomah) sekalipun sedikit (HR. Muslim).
Untuk beristiqomah akan mendapatkan keringanan bila dalm kondisi bepergian ataupun sakit, pahalanya dicatat seperti dalam kondisi normal. “Siapa yang sakit atau bersafar maka Allah SWT menuliskan (pahala) dari amal-amalnya seperti ia dalam keadaan sehat dan muqim (tak bersafar)”. HR. Muslim.
Rosul menasehatkan agar kita beribadah jangan terlalu diforsir yang selanjutnya merasa berat dam tidak lagi melaksanakan ibadah. Sebaiknya dalam beribadah itu sedang-sedang saja tetapi istiqomah. Jadi, kalau dibuatkan grafik - kurvanya itu linear.
“Dari Abu Hurairah RA. Dia berkata bahwa Rosulullah SAW bersabda : “Bersedang-sedang sajalah kamu dan teruslah beramal secara istiqomah dan benar. Ketahuilah olehmu bahwa tidak ada seorangpun dari kamu yang selamat hanya karena amalnya. Mereka bertanya : “Tidak juga Anda ya Rosulullah?” Beliau menjawab :”Tidak pula saya kecuali jika Allah menyelimuti saya dengan Rahmat dan Karunia-Nya. (HR. Muslim)
Istiqomah itu harus dari waktu ke waktu, sebab bila mati tanpa keimanan maka dianggap murtad. Nilai Istiqomah ini bisa diaplikasikan pada bisnis karena umumnya orang berbisnis yang sukses adalah orang-orang yang konsisten dan tidak lekas berputus asa. Semoga bisa diambil hikmah, manfaat serta dijadikan sebagai pelajaran.
-o0o-